INGAT! ENAM HAL INI TAK PERNAH CUKUP DIMILIKI
“Catatan
untuk memperluas dampak terhadap oranglain. Memperluas penerimaan diri. memperluas
ruang syukur. Serta mampu meraih enam hal ini untuk menjadi lebih dan lebih
baik lagi”
Ada begitu banyak hal yang dapat
kita jadikan bahan perbandingan tentang diri sendiri kepada orang lain. Bisa
mengenai fisik, keahlian, harta, atau apa pun yang berhubungan dengan
kepemilikan kita. Sepintas membandingankan kepemilikan diri sendiri dengan
orang lain memang tidak berpengaruh negative terhadap diri sendiri.
Namun, jika membandingkan diri terhadap orang lain, dalam bentuk apa pun itu,
dilakukan secara terus menerus tentu akan berbahaya.
Kodrat manusia sejatinya adalah
ingin memiliki banyak hal. Kesehatan, harta, pendidikan, atau apa yang bisa
disebut sebagai penentu status orang lain. Bahayanya jika yang kita memiliki
selalu dibandingkan dengan oranglain tentu akan mempersempit ruang syukur. Akan
berbahaya jika kita menjadi pribadi yang ingin dan ingin dan tak pernah merasa
puas dengan apa yang dimiliki.
Dalam tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan
tentang enam hal yang tak pernah cukup dimiliki.
Time (Waktu) |
Betapa
sering kita mendengar orang-orang berkata, “maaf, saya tidak dapat menghadiri
kegiatan hari ini”. Atau “maaf saya tidak bisa ikut, karena saya sibuk.” Waktu
bagi semua orang merupakan sebuah konstanta yang tidak akan berubah. Setiap
hari orang diberikan 24 jam untuk mengisi setiap kegiatan-kegiatan yang ada.
Waktu tidak akan pernah cukup untuk melakukan segala sesuatu, apalagi ketika
kita akan membandingkan waktu yang kita miliki dengan oranglain. Bukan cara
yang baik untuk menikmati dan menjalani kehidupan.
Padahal sesungguhnya waktu itu
tergantung bagaimana kita membagi waktu. Agar terhindar dari kesalahan dalam
menggunakan waktu, di bawah ini saya memberikan sedikit bagaimana tips agar
bisa memanfaatkan waktu dengan cukup, yaitu:
- 1.
Rencanakan hari-hari kamu dan pekerjaan kamu,
- 2.
Buatlah cek-list agar kamu tidak ‘lupa’,
- 3.
Sisakan waktu secukupnya untuk merenungi disetiap
kegiatan yang kamu lakukan,
- 4.
Disiplin dengan apa yang kamu lakukan.
Uang (Money) |
Salah satu kebutuhan saat ini yang dikejar oleh manusia adalah uang. Tak ada satu pun manusia di dunia ini yang tak ingin memiliki uang. Setiap orang bekerja untuk mendapatkan uang. Karena uang adalah alat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Jika kepemilikan uang dijadikan
sebagai tolok ukur kesuksesan tentu kondisi itu akan menjadi bahan perbandingan
kepada orang lain. Padahal yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan
kepemilikan uang yang kita miliki untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Berikut di bawah ini ada beberapa tip yang dapat dijadikan untuk mengatur keuangan kamu:
- Buatlah daftar kebutuhanmu pada setiap akhir bulan berjalan,
- Buatlah daftar uang masuk setiap bulannya,
- Usahakan tidak mencicil barang yang bersifat komsumsin,
- Jangan menggunakan kartu kredit secara berlebihan,
- Menabung adalah kebiasaan yang sangat baik,
- Asuransi adalah menabung untuk menjaga keluarga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Akal
(Brain, Knowledge, Creativity, Innovativeness) |
Alam pikiran
tidak akan ada habisnya. Manusia sejatinya selalu memiliki akal, pengetahuan,
kreatifitas, dan inovasi. Ini salah satu asset non-materi yang sangat
berharga. Tentu setiap manusia akan dengan mudah membandingkan dirinya dengan
orang lain tentang kemampuan ini. Jaman serba tuntutan ini mewajibkan setiap
individu untuk mampu menciptakan sesuatu dari akal.
Manusia memiliki otak yang kecil tetapi
dapat diisi dengan berbagai macam pikiran. Dari kemampuan itu seseorang dapat
menciptakan segala sesuatu. Seperti yang dapat dilihat saat ini. Pengetahuan selalu
diperbaharui, sehingga muncullah ilmu pengetahuan.
Ada pengetahuan
yang penting untuk dikuasai yaitu skill. Jaman sekarang seseorang yang
ingin mendapatkan penghasilan mesti memiliki skill. Baik komunikasi,
kemampuan beradaptasi, kerja dengan standart yang tinggi, dan lain
sebagainya. Semua skill tersebut dimiliki asalnya dari pengetahuan, kreatifitas,
dan inovasi.
Hati
(Heart) |
Setiap manusia
dianugerahi Tuhan untuk merasakan melalui hati. Bisa rasa sedih, khawatir,
marah, semangat, bertekad, atau lainnya. Rasa bisa tercipta karena beberapa
kondisi. Rasa bisa berasal dari interaksi dengan orang lain, bisa respon
terhadap kondisi, bahkan bisa tercipta karena situasi-situasi yang tidak
direncanakan dan diduga.
Sayangnya di samping sering “kurang
akal’ kita juga sering “kurang rasa” terhadap situasi diri kita maupun orang
lain. Kita sering tidak merasa bahwa kita sudah salah menempatkan diri. Merasa
lebih tinggi dari orang lain merasa lebih mampu dari orang lain.
Ada beberapa point yang
dapat dijadikan untuk menciptakan sebuah rasa yang bisa dinikmati dari dalam
diri, tanpa harus membandingkan dengan oraglain. Ada pun beberapa poin itu
adalah:
1.
Motivasi untuk dorongan bertindak,
2.
Kerahaman untuk keberanian dalam bertindak,
3.
Kesabaran dalam bertindak,
4.
Kejujuran dalam bertindak,
5.
Kepercayaan dalam bertindak,
6.
Tekad dalam bertindak,
7.
Empati terhadap lingkungan sekitar.
Kesehatan
(Health) |
Berbicara tentang Kesehatan selalu berhubungan dengan kondisi fisik atau non-fisik. Kondisi fisik seseorang dapat dikatakan lebih baik jika tanpa penyakit. Namun, jarang sekali ditemukan seseorang tanpa penyakit. Karena memang penyakit tidak bisa ditebak kapan akan datang dan di mana akan datang.
Kondisi fisik manusia selalu
berbeda dengan yang lainnya. Bisa karena bawaan lahir atau pun karena kondisi-kondisi
tertentu. Namun, manusia bisa menjaga kesehatannya dengan memaksimalkan pola
hidup yang sehat dan diterapakn dalam kehidupan sehari-hari.
Di samping Kesehatan fisik
diperlukan juga Kesehatan rohani. Ini menjadi sebuah asupan penting. Tanpa Kesehatan
rohani tidak akan ada yang Namanya Kesehatan fisik. Dari kedua hal tersebut,
manusia dapat menerima energi untuk melakukan segala tindakan. Mampu menciptkan
keterampilan dalam menjalankan proses kehidupan. Selain itu dapat juga menjadi Langkah
untuk meningkatkan kesuksesan.
Semua ini tidak ada pernah kata
cukup. Sehingga perlu untuk membuat suatu kesepakatan di dalam diri bahwa Kesehatan
adalah pusat dari proses hidup. Jika tidak sehat, ibarat seluruh asset yang
kita miliki tidak akan dapat dimaksimalka.
Ibadah
|
Sesungguhnya
dalam kehidupan manusia diminta untuk melakukan ibadah. Ketaatan manusia dapat
dilihat dari kesungguhan untuk melakukan ibadah. Dengan ibadah kita dapat mensyukuri
segala hal yang ada dalam diri. Sehingga sebagai ciptaan Allah, kita mampu mensyukuri
hidup sebagaimana mestinya.
Ibadah bagaikan pagar sebuah
rumah yang akan menjaga kita dari segala gangguan dan ketidakmampuan dalam
menghadapi tantangan kehidupan. Ibadah tidak ada kata cukupnya, sebaiknya dilakukan
dengan terus menerus. Untuk bahagia di masa sekarang dan masa akhirat yang kita
akan tidak pernah tahu.
Tags : Pengembangan Diri