Berpikir Efektif dalam Menetapkan Keputusan
Berpikir adalah salah satu anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Diantara begitu banyak ciptaan-Nya, hanya manusialah makhluk hidup diberikan kemampuan untuk berpikir. Setiap manusia tentu melakukan proses berpikir setiap hari, entah itu berpikir tentang aktifitas yang sedang dia lakukan, tujuan yang ingin dia dicapai, atau memikirkan sebuah keputusan yang terbaik ke depannya.
Proses berpikir ini tidak bisa
dilihat seracara langsung. Karena memang pikiran tidak dapat dilihat. Namun bisa
dipastikan bahwa kualitas berpikir tergantung pengalaman yang sudah dijalani. Seorang
pemimpin tentu akan tidak ambil pusing sebuah keputusan. Jika pengalaman sudah
banyak dilakukan dalam mengambil keputusana. Sebaliknya, jika seseorang belum
bisa ambil keputusan tentu ini akan menjadi sebuah kondisi yang buruk bagi
orang-orang yang sedang dipimpinnya atau dirinya sendiri.
Nah, proses berpikir yang efektif
adalah proses mempertimbangkan, membandingkan, beberapa kondisi yang benar-benar
harus dipilih. Hasil dari pertimbangan tersebut akan muncul yang dinamakan
komitmen pribadi. Jika sesuatu pertimbangan sudah matang dipikirkan maka
komitmen pribadi menjadi jawaban atas segala proses pemikiran. Jika seseorang
mengiyakan berarti akan ada suatu komitmen pribadi untuk dilakukan. Jika menolak,
berarti ada celah untuk tidak melakukan atau menghentikan sesuatu. Inilah dua
hal yang berbeda.
Proses
berpikir dalam diri seseorang dapat dibedakan menjadi dua:
1. |
Berpikir
intra-personal |
Proses
ini dilakukan dalam psikis seseorang, berpikir dengan dirinya sendiri. Artinya
di dalam proses ini tidak melibatkan orang lain. Cara berpikir ini tidak
menghasilkan campur tangan terhadap orang lain. |
2. |
Berpikir
inter-personal |
Proses
ini berlangsung dengan psikis seseorang, yang bisa berhubungan dengan orang
lain dan ada akibat terhadap orang lain. Adanya dialog dengan orang lain
menjadi ciri khas dalam proses berpikir di sini. Komitmen ini dilakukan
dengan orang lain dan disaksikan oleh orang lain juga. |
Selain itu diharapkan ada data yang
bisa dijadikan sebagai acuan. Setelah mendapatkan data, maka seseorang
diperlukan kemampuan menyaring data infomasi, baik berupa informasi dan
masalah-masalah yang dihadapi. Seseorang
yang menghasilkan suatu keputusan yang baik berangkat dari
pengalaman-pengalaman yang sudah dihadapi.
Tags : Pengembangan Diri