METODE PENELITIAN KUANTITATIF: ANALISIS DESKRIPTIF ATAU INFERENSIAL?
Dalam metode penelitian kuantitatif, untuk menganalisis data penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan analisis statistik deskriptif atau statistik inferensial. Kedua analisis ini berbeda, sehingga peneliti kuantitatif diharapkan paham terlebih dahulu agar menghindari kesalahan dalam analisis data. Pada tulisan ini saya akan berbagi tentang analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Harapannya para pembaca mengetahui perbedaan ini dan bisa memilih pisau analisis untuk data penelitiannya.
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian ini dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat dilakukan dengan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah inferensial. Analisis statistik deskriptif penyajian data dapat dilakukan melalui:
- table,
- grafik,
- diagaram lingkaran,
- pictogram,
- perhitungan modus,
- median,
- mean (pengukuran tendensi sentral),
- perhitungan desil,
- persentil,
- perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata standar deviasi,
- perhitungan persentase.
Dalam statistik deskriptif juga dapat
dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi,
melakukan prediksi analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan
rata-rata data sampel atau populasi. Hanya perlu diketahui bahwa dalam analisis
korelasi, regresi, atau membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak perlu
diuji signifikansinya. Jadi secara teknis dapat diketahui bahwa, dalam
statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan,
karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada
kesalahan generalisasi.
Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial sering juga
disebut statistik induktif atau statistik probabilitas, adalah teknik statistik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi
yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara
random.
Statistik ini disebut statistik
probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan
data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan
dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang
kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Bila
peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%,
maka taraf kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut
sebagai taraf signifikansi. Jadi signifikansi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan
dengan kesalahan tertentu. Ada hubungan signifikan berarti hubungan itu dapat
digeneralisasikan dengan kesalahan tertentu. Ada perbedaan signifikan berarti
perbedaan itu dapat digeneralisasikan.
Sumber: Sugiyono, 2015. Cara Mudah Menyusun Skripsi,
Tesis, dan Disertasi.
Tags : Jurnal Sosiologi Metopel